Skip to Content

Sastra Papua

INI KISAHKU

Dengar malam dan bintang

kuceritakan kisahku dalam kebisuan ini
Agar tahu walau tak bicara
Dengarlah alam dalam belenggumu
Hendak kuberbasa-basi padamu

Kepada Yth Bapak Jokowi

Dengan keadaanku yang begini

PRAY FOR VANUATU

Jiwa dari jiwaku
Roh dari rohku
Daging dari dagingku
Tubuh dari tubuhku

TENTANG BERDUA

Adelweise rasanya
Ketika telusuri taman
Berjumpa diantara sekian mawar
Bermekar mewanggi saat tersirami
Oleh pupuk cinta dan rasa

Ketika cemas bergetar tubuhmu,

SALJU PUNCAK JAYA

Tebing-tebing tebal
Ditaklukkan sang pendaki
berhari-hari menahan rintihan
Menahan dinginnya siksaan
Salju berasa Tinginambut
Setapak demi setapak
Kaki bertautan menahan pijak

PEMIMPIN TANPA KEMANUSIAAN

Yang pamer rupa
rupanya merasa rupawan
gayanya mempesona
dandanannya mempesona
ingin di like sebanyaknya

Ketika berpidato
merasa  merdu suaranya

CINTA PERSINGGAHAN

Tiada hallte bagimu,

ketika cinta termerana disetiap terminal hati,
disini hanya singgah mengantre mobil berikutnya

TAK TERASA LEGA NAFASKU

Mentari surya pagi tak seterang lilin kecil
semalam yg bercahaya di kaki dian
Debu serbu pagi kini menjadi awan hitam
kelam menyelimuti langitku

KOTA HARUS BANGKIT

Suara Kota semakin sunyi
terasanya ke lubuk desa
Nyanyian kota tak merdu lagi
gemanya sampai kampung
Kota harus bangkit
Berkata kata di jalan
Berkawan pada mentari
Berlawan pada hukum

PULIHKAN TUHAN

Setetes embun cinta dan ilmu
Terbendung dalam kalbu
Ingin ku taburi setiap taman harapan
Menanam benih-benih tunas masa depan
Namun derita dalam dada
Tak kunjung berakhir

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler