Skip to Content

ZULKIFLI NIODE

5 MENIT

Cinta yang terbentur di dinding nalar menggelinding

menggigil pasi tak punya arti,

lalu aku pungut kembali,

lemparkan lagi,

sampai 1000 kali, sampai 1000 kali,

SEMALAM DI BAWAH MERCURY

Laki-laki paroh baya menari telanjang dada dengan mata terpejam,

dibawah cahaya pucat mercury keringatnya berkilau memijar,

melepas gairah jantan menggeram

PRIMORDIAL

Di salah satu dinding kota

yang berpagar reklame,

plakat dan baliho

di jalan beribu kaki,

berkumpul keluarga jelata.

Kerontang bibir mereka

WAJAH DESA

Memandang dari jendela kaca berdebu,

berderet perempuan dan anak di bawah matahari

risau tertatih mereka,

injak kerikil,

bertelanjang kaki,

NAMAKU BARA

Bila pagi membawa berkah

dari api matahari aku datang

merah jadi aku sari darah,

melalang ke ujung kampung

dan selusur kota-kota suram.

ARREN KAYORI

Tercerahkan dalam pantun,

selisik namamu lembut menikam.

Kalbu yang lemah,

mengambang berirama,

melahirkan kata tertata

dan aku tak ambil peduli

PATTAKOLEA

Datang diantar angin selatan

berselubung gaib kulit belantara

Pattakolea penuhi janji Putra Penguasa Jin

bertarung mengoyak siang dan malam

HAMPA

Serambi langit sebentar lagi gelap

mega lembayung, memayung barat

Aku memaku pandang

di pucuk bukit nun jauh,

dan pada kabut sana aku lukis wajahmu

SAJAK CINTA ORDELIA

Lepas tawa ordelia penuhi pagi
sambut ceria pijar mentari
beri syair terindah
bagi kembang di ladang ilalang
 
Langkah kecilmu sedikit tergesa

SIANG DI KOTA

Di ubun hari tercekat

aku diantara orang miskin merangkak menjelepak.

Di balik bayang gedung-gedung

kala matahari tajam menghujam.

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler