Jendela Sastra - prosa liris

Utara, kotamu.

Diyan Fauziyah — Wed, 06 Nov 2013 11:31:30 +0000

Kenangan akan kota itu, semakin jelas terbayang. Perasaanku begitu kuat merindui setiap jengkal letak kota itu. Kotamu. Tempatmu selalu mengajakku mewarnai tawaku untuk bersamamu. Aku merindu setiap lekuk jalan-jalan setapaknya. Setiap gang-gang kecil menuju peraduanmu. Jalan yang kau buat agar aku bisa bersembunyi dengan aman dari mereka-mereka yang tak lepas amatimu.

baca selanjutnya

spasi

Diyan Fauziyah — Mon, 28 Oct 2013 07:04:44 +0000

terima kasih, aku sudah menerima suratmu pagi ini. tampaknya, kau jauh lebih benci padaku dari yang sudah-sudah. maka akan kumaklumi itu.
beberapa hari kemarin, kepalaku pening, entah apa yang membuatku masih pantas untuk dapat merasakan nyawaku sendiri. kau mungkin juga akan berfikir sama. bagaimana mungkin makhluk seperti aku ini masih di biarkan hidup??

baca selanjutnya

Monolog yang Terdustai

Diyan Fauziyah — Wed, 16 Oct 2013 09:53:15 +0000

Malam ini berisik. Namun hanya di telingaku rasa-rasanya. Suara-suara orang tentang damainya cinta yang tengah membooming di bumi mereka masing-masing. Juga kisah-kisah liris mereka yang berhiaskan jujurnya kasih saying. Sudah sepatutnya membuatku iri dan riskan. Tapi, ah, apa peduliku kemudian?

Berdengunglah lagi cerita-cerita-cerita orang . . .

baca selanjutnya

Surat Terbuka Bagi Para Penyair

Musafir Hayat — Mon, 17 Dec 2012 15:40:51 +0000

-aku biarkan engkau memahaminya sendiri-

Cinta adalah kata kunci atas kehidupan. Kehidupan tanpa adanya cinta adalah hampa –tanpa makna. Betapa banyak orang-orang yang lemah menjadi begitu kuat dan perkasa, disebab karena cinta. Pun demikian sebaliknya, betapa banyak orang yang kuat nan perkasa menjadi lemah dan tak berdaya, karena cinta pula.

baca selanjutnya

Perjalanan Ini Harus Kau Tempuh [-sekerat nasehat untuk diri sendiri dan sahabat-]

Musafir Hayat — Sat, 08 Dec 2012 15:27:05 +0000

”Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya

dengan penuh ketekunan.” (QS. Al-Muzamil: 8)

Saudaraku...

baca selanjutnya

Episode Singkat : Angsa vs Awan Putih

Musafir Hayat — Tue, 04 Dec 2012 11:24:12 +0000

Seekor angsa bertanya kepada langit,
mana yang lebih putih, bulu-buluku atau awan-awanmu?
Tetapi tak perlu lagi jawaban karena hari jadi mendung
Awan berubah kelabu dan langit menjadi gelap.
Tidak ada sepotong awan putihpun bertengger di atas sana.
Semuanya menghitam dan kemudian tercurah ke bumi
dalam tirai hujan yang berkepanjangan.

baca selanjutnya