Skip to Content

Tiket KA Vs Hak Oto

Foto Jafar Bin Ilyas

Kelakar keluh kerap kali diperbincangkan penumpang Kereta Api (KA) menjelang pemberangkatan kereta. Terlebih ketika biro KA menetapkan bahwasannya tiket KA hanya diperjualbelikan via pemesanan beberapa hari/bulan sebelum kepergian saja. Sekarang saja kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab kian merambah. Beberapa diantara modus yang telah ramai terealisasi adalah menjamurnya calo-calo berkedok asongan yang biasanya bersandar di depan atau di sekitar loket pemesanan tiket. Target mereka adalah penumpang-penumpang bodoh yang mau membeli tiket darinya yang telah mereka pesan jauh-jauh hari dengan harga empat kali lipat. Herannya, tindak yang bisa dikatakan kriminal ini seakan-akan adalah rekayasa pihak biro KA yang dengan sengaja memperbolehkan beberapa pegawai pensiunannya memesan tiket sejumlah yang dibutuhkan. Dan saat kami temui langsung bandar calo tersebut dengan enteng mengatakan “ La wong merekanya ngebolehin kok aku membeli tiket tersebut, ya saya beli dong! ” Begitu tandasnya. Tambahnya lagi ketika kami mencoba telisik lebih jauh ungkap pegawai stasiun yang memperbolehkannya membeli tiket tersebut adalah ia beranggapan bahwasannya dengan dibelinya tiket pihak yang memperbolehkan transaksi akan mendapatkan keuntungan semacam uang tip dari hasil penjualan tiket. Disisi lain bebannya melayani pemesan tiket berkurang karena tiketnya telah diborong jauh-jauh hari dan hari berikutnya mereka bisa menikmati hari libur lebih panjang. Anjing, bukan? Memang, dengan adanya kebijakan pemesanan tiket jauh-jauh hari sebelum keberangkatan secara kasat mata adalah perubahan yang konkret terealisasinya sebuah kedisiplinan di salah satu jalur angkutan darat ini. Namun, di sisi lain tidak menjamin terciptanya kejujuran satu sama lain. Yang kaya makin kaya karena kelicikannya, yang miskin makin makmur harta dan dosanya karena sewenang-wenang atas yang lemah. Tidak bisa memang menciptakan pribadi Negara yang jujur adil secara parsial. Namun, apa salahnya kita menciptakan satu sector tertentu yang sudah jelas terdiri atas orang-orang yang mau berlaku jujur dan adil.

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler