Screenshot_20251111_084317.jpg
Runtuh hatiku, seperti bangunan kuno ditelan gempa.
Pecahan kenangan, berserakan di antara debu dan reruntuhan.
Rasa sakit menusuk, meninggalkan luka menganga,
Kehilangan terasa begitu dalam, merenggut semua kebahagiaan.
Dinding hati retak, terkoyak oleh badai kecewa.
Harapan hancur berkeping-keping, terkubur di bawah puing-puing mimpi.
Air mata mengalir deras, membasahi tanah hati yang kering.
Sunyi sepi menyelimuti, menjadikan dunia terasa begitu gelap.
Runtuh hatiku, luka yang tak tersembuhkan,
Kepingan yang tak mungkin disatukan kembali.
Namun, di antara puing-puing, masih ada secercah harapan,
Untuk membangun kembali, hati yang lebih kuat dan bijaksana.
Mungkin butuh waktu yang lama,
Untuk menyembuhkan luka dan merangkai kembali kenangan.
Namun, aku percaya, di balik kehancuran, ada kekuatan tersembunyi,
Untuk membangun hati yang lebih indah dan lebih berarti.
Jendela Sastra
Komentar
Tulis komentar baru