Pemerintah Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali berbicara di pentas nasional. Sultra mendapatkan penghargaan panji Gerakan Cinta Bahasa Indonesia (GCBI) dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
Pada puncak acara GCBI dan Bulan Bahasa 2011 yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta, Jumat (28/10), Sultra terpilih sebagai perwakilan yang dianggap peduli dalam penggunaan bahasa Indonesia. Sedangkan dua daerah lainnya yang menerima penghargaan adalah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Tengah.
Gubernur Sultra, Nur Alam mendapatkan pin emas dari Kemdikbud karena dinilai mampu menanamkan kembali kecintaan dan kebanggaan masyarakat terhadap bahasa Indonesia. Pemerintah Provinsi Sultra juga dianggap berkontribusi nyata dalam menumbuhkan dan mewujudkan perasaan cinta kepada bahasa Indonesia. Penyematan Pin emas kepada Nur Alam langsung dilakukan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wiendu Nuryanti.
"Perlu dilakukan penegasan dan pemantapan kembali kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai bahasa negara. Makanya kami memberikan penghargaan kepada kepala daerah yang peduli dalam penggunaan bahasa Indonesia," kata Wiendu Nuryanti.
Nur Alam di sela-sela penyematan pin emas berjanji akan terus menggalakan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar utama. Apala kata dia, Sultra juga sebelumnya meraih penghargaan Adi Bahasa dari Presiden Susiloa Bambang Yudhoyono (SBY) pada puncak Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2009.
"Masyarakat Sultra gemar menggunakan bahasa indonesia, mulai dari anak-anak sampai kakek-kakek dan nenek-nenek. Meskipun itu tidak menghilangkan kemampuan mereka berbahasa daerah. Di sultra itu ratusan bahasa daerah dari kurang lebih 21 ribu etnis," katanya.
Pria yang juga menjabat Ketua DPW PAN Sultra ini mengatakan bahasan Indonesia tetap menjadi bahasa pengantar utama sehari-hari sebagai bahasa dalam pendidikan. Karenanya, pin emas yang diperolehnya kata dia bukan hanya hasil kerja dari Pemrov Sultra.
"Ini adalah kerja keras stakeholders baik dari Kantor Bahasa, Pemprov, Dinas Pendidikan, dan sekolah di seluruh jenjang yang di Sultra. Alhamdulillah Sultra sudah memperoleh adi bahasa, juga saat ini mendapatkan peniti emas sebagi penggiat bahasa yang hanya diperleh oleh tiga provinsi di Indonesia, yakni DKI Jakarta, Jateng dan Sultra," katanya.
Dijelaskan pula Nur Alam, penggunaan bahasa Indonesia di Sultra sudah mencakup seluruh tempat kegiatan sosial maupun ekonomi. "Itu semua menggunakan bahasa Indonesia, kalau pun menggunakan bahasa asing seperti latin dan bahasa Inggris, itu tetap dibekap bahasa Indoensia sebagai bahasa utama," tegasnya.
Selain memberikan penghargaan kepada Pemerintah Daerah, Kemdikbud juga menyerahkan penghargaan kepada tiga perusahaan yang dianggap peduli terhadap bahasa Indonesia. Masing-masing PT Carrefur, PT Angkasa Pura II dan Hotel Borobudur. (cha/awa/jpnn)
Komentar
Tulis komentar baru