Teater Mikro Tren Baru Bagi Teater di Lampung

Komunitas Berkat Yakin (Kober) Lampung bekerja sama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Universitas Lampung (Unila) untuk kesekian kali menggelar pelatihan teater. Kali ini, pelatihan tersebut bertajuk 'Workshop Teater Mikro' yang berlangsung di gedung Pusat Kegiatan mahasiswa (PKM) Unila, Sabtu (16/7) hingga Minggu (17/7).

Sejumlah kelompok teater berbasis kampus mengikuti pelatihan ini. Di antaranya Teater Kurusetra dari UKMBS Unila, Teater KSS FKIP Unila, UKMBS UBL, dan UKMBS IAIN Raden Intan. Hadir juga kelompok teater dari Metro seperti Teater Mentari Universitas Muhammadyah Metro, serta dari Kotabumi, yaitu Teater Sagkar Mahmud STKIP PGRI Kotabumi.

Penggiat Kober Lampung Alexander GB mengungkapkan, teater mikro merupakan solusi alternatif di tengah berbagai keterbatasan teater di Bumi Ruwa Jurai. "Walaupun durasinya pendek, tapi tetap menarik sebagai sebuah pertunjukan karena bangunan pertunjukannya tetap utuh. Ini akan menjadi tren baru bagi teater di Lampung di kemudian hari," jelasnya.

Kober mulai mengembangkan teater mikro sejak Juni 2010. Direktur Artistik Kober Lampung Ari Pahala mengungkapkan, teater mikro adalah pertunjukan berdurasi antara lima sampai 20 menit.

"Ada mudahnya, ada susahnya juga. Ini bisa jadi tantangan bagi pelaku seni di Lampung, bagaimana membuat pertunjukan yang walaupun singkat, tapi dahsyat," jelas Ari. "Teater mikro menuntut lebih matangnya perencanaan, lebih detil, lebih kental aktingnya," imbuhnya.

Teater mikro, menurut Alexander, membuat kerja teater kian jelas dan lebih sederhana. Kelompok-kelompok teater yang masih baru tidak perlu dibayang-bayangi kekhawatiran dengan durasi panjang dan banyaknya pemain untuk menciptakan teater. "Sumber teks lebih longgar, bisa mengadaptasi dari lakon monolog yang sudah ada, cerpen, atau bahkan puisi," katanya. (Tribun Lampung)