Menggenggam Kata, Menakar Nilai oleh Muhammad Ari Pratomo – Pengacara, Penulis, dan Pencipta Lagu
“Berapakah harga sebuah keadilan?” Pertanyaan itu terdengar puitis, tapi tak sedikit yang melontarkannya dengan nada sinis — terutama saat mendengar bayaran pengacara.
Di tengah perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, masyarakat mulai dihadapkan pada kebutuhan mendesak akan layanan digital forensik yang cepat, profesional, dan menjaga privasi.
Pagi itu, ruang konsultasi hukum sepi. Seorang perempuan duduk diam, memeluk map lusuh berisi lembaran fotokopi. Rambutnya terikat sederhana, wajahnya letih tapi tidak menyerah.
Di balik map itu ada permohonan hak asuh anak. Bukan gugatan besar yang masuk berita, bukan kasus viral yang membuat opini publik gaduh. Tapi bagi dirinya, itu adalah segalanya.
Di negeri ini, kata "menyadap" dulunya terdengar seperti bisikan rahasia. Kini, ia menjadi kebijakan formal, ditandatangani dengan map, materai, dan konferensi pers. Kejaksaan Agung dan operator telekomunikasi sepakat membuka pintu bagi hukum untuk masuk lebih cepat—melalui jaringan, percakapan, dan diam-diamnya layar-layar ponsel kita.
Komentar Terbaru