Skip to Content

The 2nd Jakarta International Literary Festival (JILFest) 2011 Digelar

Foto Hikmat

Untuk menyebarkan semangat persaudaraan, toleransi dan sikap saling menghormati dengan kesadaraan pada multikulturalisme sebagai potensi dan kekayaan budaya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) menggelar The 2nd Jakarta International Literary Festival (JILFest) 2011. Acara ini sekaligus sebagai ajang untuk mengangkat citra Jakarta sebagai kota wisata budaya di mata masyarakat Internasional.

"Jakarta ini sebagai miniatur Indonesia, dapat digunakan sebagai pintu masuk bagi masyarakat dunia untuk mengenal berbagai kebudayaan etnik yang tersebar di wilayah Indonesia,” kata Arie Budhiman, Kepala Dinas Disparbud DKI Jakarta, Selasa (6/12).

Menurut Arie keanekaragaman budaya yang ada di Kota Jakarta, membawa sastra sebagai salah satu alat komunikasi dan kontrol sosial dalam berkehidupan tenggang rasa dan toleransi. Dalam kaitan itu, sastrawan sesungguhnya merupakan alat yang efektif untuk menyebarkan semangat persaudaraan sekaligus mempublikasikan semangat itu ke masyarakat mancanegara. “Selain memperkenalkan karya-karya sastra Indonesia ke Internasional, juga mempromosikan Jakarta sebagai tempat yang menarik untuk latar penulisan karya-karya sastra dan produksi seni lainnya,” katanya.

Acara yang berlangsung dari tanggal 6-9 Desember ini, berlangsung di tiga tempat berbeda. Untuk pembukaan dan kegiatan seminar berlangsung di Hotel Millenium. Sedangkan Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) akan dijadikan panggung sastra utama. Lalu, tempat kegiatan workshop, pentas sastra di ruang publik, serta pentas penutupan ditempatkan di Galeri Nasional.

Dalam JILFest kali ini akan ada pertemuan sastrawan internasional, seminar sastra Internasional, lomba penulisan cerpen dengan tema, Jakarta Sebagai Spirit Persaudaraan dan Multikulturalisme, pertunjukan seni, penerbitan buku, bazar buku sastra, serta wisata budaya.

“Jadi para penulis mancanegara yang hadir pada JILFest 2011 ini bisa lebih dekat mengenal kota Jakarta sebagai kota budaya dengan berbagai kekayaan hasil cipta budayanya kepada masyarakat dunia,” tandasnya.


Sumber: www.beritajakarta.com, Selasa, 06 Desember 2011 23:55 WIB

Komentar

Foto ibrahim nenohai

sastra sangat berpotensi

sastra sangat berpotensi untuk regenerasi nilai

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler