Skip to Content

Mahasiswa Indonesia di Mesir Kritik Pemerintah RI Lewat Puisi

Foto Hikmat

TEMPO Interaktif, MADIUN - Untuk menyuarakan penderitaan mereka di tengah situasi Mesir yang masih mencekam, para mahasiswa asal Indonesia melakukan berbagai cara, termasuk memanfaatkan faslitas jejaring sosial melalui internet.

Mereka mengeluhkan situasi yang kian mencekam. Termsuk kegiatan sweeping di jalan di berbagai kota.

“Setidaknya menyalurkan suara kami di sini dan hanya itu yang bisa kami perbuat,” tulis Ahda Sabila, 25 tahun, salah seorang mahasiswa Universitas Al Azhar, Kairo, asal Kota Madiun, Jawa Timur, dalam Facebooknya.

Rekan Ahda yang juga mahasiswa Indonesia, Islamul Haq, bahkan membuat tulisan pendek berupa puisi. Dia mengkritik pemerintah Republik Indonesia yang dinilai lamban mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di sana.

Duta besar RI di Mesir A.M. Fachir, dijadikan sasaran kritik. Puisi ditulis karena para mahasiswa yang belum dievakuasi harus berhadapan dengan situasi yang mencekam, persediaan makanan yang kian menipis.

Puisi Untuk Bapak Dubes


Pak Fachir yang mutakhir
Beras kami tinggal secangkir
Kami khawatir lidah kami semakin getir
Tidak tahukah kau kejadian semalam di-‘Asyir
Demonstrasi di-Tahrir imbasnya sampai di-‘Asyir

Suara tembakan bersahutan
Warga Mesir berkeliaran, berkejaran
Sembari berteriak dan membawa pentungan
Soal tembakan kami aman
Soal pangan kami tak karuan

Pak Fachir yang mutakhir
Bisul kami belum sembuh
Maag kami menyusul kambuh


(Kepada yang terhormat Duta Besar Indonesia untuk Mesir Bapak A.M. Fachir kami berharap evakuasi tidak setengah hati).

Begitulah curahan hati dan harapannya yang mengakhiri bait puisi yang dibuatnya. ISHOMUDDIN.


Sumber: TEMPO Interaktif - Sabtu, 05 Februari 2011 | 12:32 WIB

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler