Skip to Content

DI BALIK PUISI BERPELUK LAGI

Foto Hakimi Sarlan Rasyid

Jika puisi ini dibaca tidak sampai selesai bisa jadi akan ada komentar miring. Sudah bau tanah kok masih menggubah puisi rindu-rinduan, cinta-cintaan. Mbok elingo. Hahahaha.

Atau meski selesai membaca, daya jelajah telaahnya tidak bisa menyelami apa yang disuratkan pada kata dzat, sifat, asma, dan af’al pada bait ke 2.

Atau lebih parah lagi, tidak bisa menangkap lambang bilangan 4 dan 19 yang disuratkan pada bait ke 3.

Mau tahu bahwa makna angka itu mutlak benarnya?
Beda dengan kata yang mengandung banyak makna.

Air, api, angin, tanah. Sudah ada kesepakatan sebelumnya bahwa dari inti 4 inilah penciptaan berlangsung.

Kemudian yang 4 ini kita tulis sebagai 1,2,3,4. Ubah menjadi 1234.

Karena angka terbesarnya 4 maka basis terdekatnya adalah 5.

Kita tulisa 1234_5. Jika kita konversikan ke bentuk bilangan desimal maka prosesnya adalah sbb,:

(1x5^3)+(2x5^2)+(3x5^1)+(4x5^0)=

125 + 50 + 15 + 4 = 194

Letak 194 punya 2 kemungkinan penyusunan. 1 94 atau 19 4.

Untuk puisi BERPELUK LAGI letak yang dipakai adalah kemungkinan ke 2 yaitu 19 4.

Kemudian lihatlah dengan tenang kalimat basmalah.

Jelas sekali bahwa kalimat itu terdiri atas 19 huruf yang disusun atas 4 kata.

19 nya yaitu : ba sin mim alif lam lam ha alif lam ra ha mim nun alif lam ra ha ya mim

Sedangkan 4 nya yaitu : bismi allah arrahman arrahim.

(Kalau kail panjang sejengkal jangan laut hendak diduga)

(Ketemu tulisan orang lain, jika berminat ya silakan baca, jika tidak ya lewati saja. Gitu aja kok repot)

Selamat membaca.

 

BERPELUK LAGI

 

Kembali ke balik pintu merentangkan tangan

Menjemput rindu yang telah lama sembunyi

Menjabarkan rahasia menjadi kecup tertahan

Melukis hasrat pada kening dahi dan pipi

 

Rindu itu berisi rahasia cinta dan hasrat

Dalam gelap berenang mendekat mandi keringat

Menjelma dalam asma af’al dzat dan sifat

 

Bismi Allah Rahman Rahim yang empat

Pada bilangan sembilanbelas terlihat diikat

Membentangkan sayap-sayap para malaikat

 

Keluar dari balik pintu cinta kembali terbang

Hinggap pada dada hinggap pada pinggang

Syahdu pelukan mesra dekapan tak pernah hilang

Mengisi detak jantung kala malam kala siang

 

201907230825_Kotabaru_Karawang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler