Novel terbaru kisah agen rahasia Inggris James Bond Carte Blanche yang berlatar belakang abad ke-21 akhirnya dirilis 47 tahun setelah kematian sang pencipta agen super itu Ian Fleming. Sehingga, novel terbaru ini bukanlah karya Fleming namun buku ini ditulis penulis novel-novel misteri dan thriller asal Amerika Serikat Jeffery Deaver.
Penerbitan novel ini disponsori Ian Fleming Publication, perusahaan penerbitan milik keluarga sang novelis.
Novel ini diterbitkan bertepatan dengan perayaan hari kelahiran Ian Fleming yang ke-103.
Keponakan Ian Fleming, Lucy mengatakan pamannya pasti akan menyukai cara Deaver membuat James Bond ciptaannya beraksi di abad ke-21.
Sementara itu, kepada BBC Deaver mengatakan novel karyanya ini bukan sekadar imitasi dari novel aslinya.
"Saya menggunakan karakter ciptaan Ian Fleming dan membuatnya lebih muda. Dan sayangnya dia berakhir di tangan saya. Layaknya rollercoaster, saya tak membiarkan dia beristirahat," kata Deaver soal novelnya itu.
Bukan pertama
Deaver bukanlah penulis pertama yang coba meneruskan warisan Ian Fleming ini.
Sebastian Faulks dan John Gardner adalah beberapa penulis yang meneruskan kisah James Bond setelah Ian Fleming meninggal dunia tahun 1964.
Namun, inilah kisah sang agen super yang berlatar belakang tahun 2011.
Dalam Carte Blanche, James Bond yang tergabung dalam pasukan cadangan Angkatan Laut Inggris pernah bertugas di Afghanistan sebelum bergabung dengan dinas rahasia.
Di bab awal novel ini, digambarkan Bond menggunakan telepon genggam untuk menentukan target serangan di Serbia.
"Dalam film kita ketahui banyak peralatan canggih yang digunakan Bond," kata Deaver.
"Sebenarnya Fleming hanya memberi Bond sedikit peralatan. Dan saya kembali ke akar kisah itu," tambah Deaver.
Deaver selain menulis novel James Bond juga pembaca setia kisah-kisah James Bond sejak usia delapan tahun.
Dia bahkan sempat menulis sebuah novel yang tak pernah diterbitkan dalam usia 11 tahun.
Novel itu berkisah tentang seorang agen Inggris yang menyusup ke Uni Soviet untuk mencuri sebuah pesawat pembom Rusia.
Kini Jeffery Deaver dikenal sebagai seorang penulis handal dan sudah menghasilkan 28 novel. Hasil karyanya itu terjual lebih dari 20 juta kopi di seluruh dunia. (BBC Indonesia)
Jendela Sastra
Komentar
Tulis komentar baru