Skip to Content

Festival Ketoprak di Surakarta

Foto Hikmat

Taman Balekambang akan menyelenggarakan festival ketoprak pada 18-22 Februari mendatang. Festival tersebut diadakan untuk menggairahkan kembali kesenian ketoprak di Surakarta. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Balekambang Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Surakarta Endang Sri Murniati mengatakan ketoprak merupakan peninggalan seni budaya tradisional yang harus dilestarikan.

“Jangan sampai ketoprak kalah dengan seni hiburan modern,” terangnya kepada wartawan, Rabu (16/2). Dia menambahkan, sebenarnya di Surakarta masih ada beberapa kelompok ketoprak, namun hanya tampil pada saat-saat tertentu, misalnya perayaan hari kemerdekaan.

Festival ketoprak diharapkan memberi kesempatan bagi kelompok ketoprak untuk tampil dan menghibur masyarakat. “Harapannya, makin banyak masyarakat yang tertarik menyaksikan ketoprak,” tambahnya. Balekambang sendiri memiliki gedung kesenian yang dapat menampung sekitar 500 orang penonton.

Koordinator acara Tatag Prihantoro mengatakan ada 7 peserta festival dan satu peserta eksebisi yang akan tampil. Pada hari pertama, Ketoprak Kembang Sore dari Kelurahan Pajang akan tampil membawakan lakon Kasetyaning Jati (Babad Banyuwangi). “Hari kedua akan tampil Putra Kalingga Budaya dari Kelurahan Banyuanyar dengan lakon Ande-ande Lumut,” jelasnya dalam kesempatan yang sama. Selanjutnya disambung olehKetoprak Gendheng Rek Production dari Kaplingan lakon Lungiting Katresnan.

Pada Minggu (20/2), Senjasri dari Sriwedari lakon Pangeran Kajoran dan Lelono Langen Budoyo dari Baluwarti lakon Darpo Kayun. Pokdarwis dari Mojosongo lakon Pangeran Kajoran dan Sang Rama Budaya dari Sumber lakon Darpo Kayun akan tampil pada Snin (21/2).

Terakhir, Ketoprak Sono Puspo Budoyo dari Pasar Kliwon pada 22 Februari dengan lakon Pangeran Kajoran. Tiap kelompok mendapat alokasi waktu pentas maksimal satu jam dimana tiap harinya dimulai pukul 19.30 WIB. Usia pemain maksimal 45 tahun untuk regenerasi pemain ketoprak.

Endang berharap festival ketoprak dapat menarik minat masyarakat untuk menonton tradisi dan kekayaan seni budaya Surakarta. “Saya berharap di tiap pertunjukan banyak yang menonton,” katanya seraya menambahkan harga tiket masuk Rp 5 ribu.



UKKY PRIMARTANTYO


Sumber: tempointeraktif.com, Kamis, 17 februari 2011 - 14:24 WIB

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler