Burhanuddin Soebely dilahirkan di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, 2 Januari 1957. Bekerja di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten HSS.
Dengan tanganku kurangkai ini untukmu,
meski diam tanpa nada dan bisu tanpa suara.
Bunda…
Diusiamu yang semakin menua ini,
Engkau tampak lelah dan letih,
Makin banyak bebanyang engkau harus pikul,
Makin banyak derita yang engkau terima,
Seiringan dengan alunan lagu,
Yang terdengar oleh telingaku,
Dan,
Terus bersemayam di hati ini,
Aku selalu merasakan suara alunan lagu itu,
Ajarkan aku
aku bagai telur yang baru menetas
tak tahu apa dan bagaimana
cara berterbang di bawah lautan langit biru
berjalan mengisi perut yang kosong
ajarkan aku
aku tak tahu harus bagaimana
melangkah dengan segala keseimbangan
berbica dengan baik dan sopan
Usiaku,
Sudah rentan dengan tahun
Terlalu melelahkan untuk menghitungnya dengan jari
Walaupun dengan jari-jemari anak-anakku sendiri
Aku,
semalam, aku menghadap cermin
aku melihat di mataku ada mata
di dalam mata itu ada mata lagi
aku melihat banyak mata
di mataku
aku bahkan tidak tau
ketika cinta tak menyapa
derai air mata
menghilang sudah asa
Seperti selembar kertas putih
Terlahir tanpa dosa
Terlahir tanpa tahu apa-apa
Seperti air mengalir deras
Masalah datang dengan seenaknya
Kadang ku bermimpi
Aku duduk di singgasana
Memakai baju hijau muda
Dengan segala perlengkapan mewah
Dengan segala benda nan anggun
Komentar Terbaru