Ia terbangun.
Dengan sebuah pelarian terbayang diatas hari. Dengan menyantap secuil nyali, ia bangkit melangkah pergi. Mengais di jalan, ditepi-tepi. Mentari pucat menaungi dengan sepoi-sepoi rinihan kala dedaunan tergores di dahan-dahan.
Pikirannya berdistraksi.
Komentar Terbaru