Skip to Content

Cerpen: Pengkhianatan

Cerpen: Pengkhianatan
Cerpen: Pengkhianatan

oase.kompas.com - Dia datang lagi. Selalu saja pada saat yang kuanggap tidak tepat. Saat aku mulai merasakan mabuk. Saat merasakan diri terbebas untuk menyatukan diri dalam irama lagu yang menghentak. Saat para penyanyi dengan para dancer meliuk-liukkan tubuhnya di panggung. Saat orang-orang segera bergegas turun bergoyang. Saat panas menggelora menikmati perjalanan malam, menyisihkan dinginnya desir angina di luar.

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler