LUKA DAN TRAUMA DALAM CINTA

Perasaan apa ini yang menggangguku? 
Aku merasa banyak hal yang kurang, 
Semangat sirna, seakan hilang ditelan waktu, 
Hari-hari berlalu, tanpa arti, tanpa rasa. 

Perasaan bersalah, bingung, trauma menyatu, 
Harapan akan kebahagiaan abadi terbang melayang, 
Menghadapi kerasnya hidup bersamanya, 
Namun entah mengapa, aku sendiri yang pergi. 

Pikiran ini tak karuan, melawan hati yang masih mengharapkannya, 
Ingin kembali, namun takut terluka lagi, 
Luka ini telah lama menghantui jiwa, 
Bagaimana? Haruskah terus terjebak dalam bayang-bayang ini? 

Lukanya masih berbekas, cinta ini tak pernah pudar, 
Aku percaya cinta, tapi mengapa tak bisa mempercayainya lagi? 
Memilih jalan menghancurkan diri sendiri tak membuahkan hasil, 
Hati ini sudah remuk; kapan fisik ini akan menyusul? 

1595 bukan sekadar angka, melainkan jejak perjalanan kami, 
Pria ini menangis, pasrah pada pilihan yang kuambil, 
Berusaha melupakan untuk selamanya (namun tak mau), 
Beban ini terlalu berat; apa lagi yang harus kutanggung? 

Aku selalu bertanya namun hanya bisa menghibur diri, 
Berharap kita tidak akan bertemu di titik terbaik versi kita, 
Mengenal lebih dalam dan membangun tujuan pasti seorang diri, 
Selalu menunggu sambil mengumpulkan cinta yang tersisa. 

Berharap kita tidak akan bertemu di titik yang sama lagi,
Mengenal lebih dalam dan membangun tujuan pasti seorang diri,
Selalu menunggu sambil mengumpulkan cinta yang tersisa.