lama ia terdiam menunggu fajar
diraba wajahnya yang telah renta sebelum ia tua
begitu renta, lelah, dan kusam
yang tak selaras dengan sejuknya suasana fajar
apalagi suasana pedesaanpun tak lagi ramah menyapa
meskipun tiap hari ia menyapa sepetak sawahnya
dengan sapaan seadanya
lama ia terdiam menunggu fajar
ia begitu berharap bisa menikmati kesejukan
meski hanya seperti tertimpa setetes embun
sehingga ia kembali mampu tersenyum
dan bukan hanya mimpi tersenyum
atau melihat orang lain tersenyum
Komentar
Tulis komentar baru