" KERINGAT DARI PANAS IiTU "
Janganlah engkau berlari
menjauhi dari matahari
sementara sang petani terus
bermandi basah dengan matahari.
Engkau menyusup kelubang berteduh
sambil membawa anak anakmu
payung berwarna warni mengipasi disana sini
demi menutupi rasa malu
dari panasnya matahari.
Begitu hari hari ketika panas itu
mengelupas dagingmu,,,engkau geram
sambil memanah melempari langit biru
engkau marah pada tuhanmu
keringat dari kulitmu itu
jadi sebuah kebencian Dan amarah.
Malu,,,engkau sungguh tak malu
pada ayah ibumu
kau dilahirkan saat ayahmu
bertatap mesra dengan matahari
keringat jadi teman sehari harinya
yang dikeluarkan dari kulitnya oleh panas itu
itulah makanan dan sari
yang kau bawa selama ini,,,dalam jasadmu.
Sering sering menolehlah kebelakang
saat engkau dimandikan
kalla dijemur waktu dirimu kecil
oleh ibumu
agar tulang masa berdirimu,,kokoh.
semoga bermanfaat
mudah mudahan isi puisi yg sy buat bisa jadi cerminan buat diri sendiri juga orang lain,,bahwa kita berangkat dari hal yg kecil dan lemah,,,
harapan bisa di terima
dari isi puisi tersebut banyak manfaatnya harapan saya. penulis mengharapkan bisa diterima puisi saya ini,,terimakasih
Tulis komentar baru