Skip to Content

Mei 2017

Romans Temporer

Untuk anda, tuan cinta... ini halaman baru
Setangkup kuncup hati pada romansa madu
Lentik kenangan cinta... terbang dari buku
Tertulis di temaram kala itu

Kenalkan pahit cinta pada temanmu

Lamunan

Peluh ini ku sepih
Bersih cuma sebutir lelah
Sampai gelisah sepah

Sementara sunyi
Tak mau pergi

Lamunan ini bagai payung
Seperti nalar yang mengapung

Aku Tersenyum Genit

Kerlingan ini tlah sampai pada keindahan
Ke hulu selalu mata ini
Tiada rakit kuhanyutkan saja rasa ini
Cinta...

Dicumbu asmara aku ini
Asmara yang berenang senang

Aku Menangis Genit

Kerlingan mataku merayu senang ke hulu
Tanpa rakit terapung pun hanyut
Kalut

Tak juga berhenti sedih ku
Sedih yg berenang senang
Kelabu

Lir Padi & Cina?

Sebelum padi usia tua
Hijau-hijau nun sumilir-ilir
Kemana gembala menaruh riangnya
Bersendau ceria tentang alam

Demi waktu yang bergulir
Bangunkanlah selagi masih ada waktu

Kopi Malam

Syair-syair membungkus duniaku
Malam belum jadi suluh
Sebentar kau tunggu
Mentari esuk pagi
Aku lemparkan kepadamu

Pada rembulan malam ini kusisakan cahaya teduh, usapkan saja pada wajah

Daun-daun Puisi

Bunga itu tak selalu bentuknya
Ketika pena peluh pekat
Berleleran di putih kertas
Sebutlah puisi
Adalah bunga-bunga jiwa

Dedaunan hidup hijau-hijau
Tapi akar hitam terlalu pekat

(part ke2) G-String & Lamunanku2

Kenapa ini..
Itu yang menggoda

Kain gadis rumbai-rumbai
Terbang melambai
Biar saja itu

Getir berlalu masih menyisakan kalut

Ini hamba, tuan tak suci
Syair-syair sengaja

G-String & Lamunanku

Di sudut remang aku melantur
Pikir ini bisa juga berpaling
Hanyalah hamba kupegang dunia, senang...

Kalut yang tak berlutut
Tergelincir...

Jatuh kotor di kain rumbai-rumbai
Mendesah dosa

Keringat Ini

Dan tawamu renyah sekali
Di kubangan kucur keringat bertuan
Tulangpun tak kau banting
Senang juga kau berenang

Sudah aku
Tulang terbanting
Remuk

Walau kucur keringat ini
Sebiji jagung



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler