Potret hitam putihku
Kilauan perak wajahmu terbungkus
Kabut tipis, malam itu dalam pangkuan
Dan malam dengan raga
Mengoda birahi pada lelaki terluka
Aku tergunjing hina
Berlayar pada kelambu kusam
Jendela tersingkap tatapan kau dan aku
Berilah malam hilang bersama hijab
Kau kejar pagi telah berbingkai di tidurmu
Nafas yang haram
Yang menyulut dengan birahi
Ada yang sudi
Berlari dengan kebohongku
Engkau dengan ketulusan
Berulang di malam itu
Malam mati diujung jalan
Kau bercerita pada yang lain
Oh tubuh yang diam
Sebuah bisikkan dimana surga duniamu yang rapuh
Komentar
Nice
Puisinya bagus pak ...
salam sastra
BAGUS BANGET. EMANGNYA
BAGUS BANGET. EMANGNYA BAGAIMANA CARA MENULIS PUISI YANG BAIK, KALAU SAYA SIH SUDAH IKUT LOMBA CIPTA SENI PELAJAR NASIONAL BIDANG CIPTA PUISI 2015 INI CUMA NGGAK JUARA
:)
Faisal Bahari
terimakasih
salam sastra
salam Murcit
penulis puisi sangat panjang. Kapan mulai hasil yang baik itu saya tak tahu. Munungkin kerja kalau lagl off di proyek enaknya menulis. Tipnya hanya satu banyak membaca dan menulis.saya tidak mengejar ifen untuk kejuaraan. Buat tulisan itu semau mukin, seindah mungkin. Tentu puisi itu utamakan pesan dan endingnya. Salam dari saya
bagus pakk
bagus pakk
:)
Tulis komentar baru