Skip to Content

# puisi cinta #romantis #seseorang #puisi #sastra

Musim Hujan

Musim Hujan

 

Aku ingin pulang

Ketika hujan semakin deras

Membuat tubuhku basah kuyup

 

Aku ingin pulang

Kepada tubuh mungilmu

Perang

Perang

 

Perang tidak hanya baku hantam di sebuah lapang.

Tidak hanya menggunakan pistol atau parang.

Cinta juga selalu berperang.

Suara

Suara

 

(1)

Suaramu ialah riuh ombak dalam dada.

Rindunya bergulung-gulung tak tertumpahkan.

 

(2)

Kemarin Malam

Kemarin Malam

 

Handphone malam itu sangat sunyi.

Status habis, beranda sepi.

Dan jari-jarimu masih menunggu pesan.

 

Tubuh

Tubuh

 

(1)

Kau tumbuh di dalam tubuhku.

Letaknya di dalam hati.

 

(2)

Yang berbenih rasa,

Berakar cinta.

Mata

Mata

 

(1)

Hujan ialah suara gemericik air,

Yang terdengar jatuh dari matamu.

 

(2)

Matamu berkaca-kaca mendung,

Kuminta Semuanya

Kuminta Semuanya

 

Kuminta seluruh burung untuk menyanyikan lagu cinta.

Lagu yang meramaikan suasana hati.

Hati yang sedang pedih,

Telah Tiada

Telah Tiada

 

Jam dinding di kamarku ikut-ikutan mati bersama cintamu.

Malam dan siang banyak waktu yang kosong.

Jadi tak sesibuk masih ada kamu.

Semua Tentangmu Ialah Cinta

Semua Tentangmu Ialah Cinta

 

Saat semuanya tentang cinta,

Terlahir dari bujuk rayu,

Aku ungkapkan perkenalan sebisa-bisanya.

Itukah Cintaku ?

Itukah Cintaku ?

 

Dalam diriku ada yang tumbuh secara alami.

Ia seperti bunga di musim kemarau,

Yang memaksa lahir.

Ia pohon rindang,

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler