tinta habis tiap lembar sajak telah dipenuhi goresan kata pemanjang baris penulis sebagai pemuja rahasia merahasiakan pujaanya hingga selalu menenggelamkan tema
langkahku kini terhenti
terlampau jauh dari tujuan
bukan tangga yang runtuh terpijak
melainkan lumpuh kaki tak kutahu
baju telah lusuh
lelah siang mengejar malam
menjadi gelap sore
gerakan awan mengikuti arah angin
menutup jejak-jejak tuhan pada langit
suara pesta mendung
sang ayah
dengan tebasan pedangnya
menghambur darah dimana-mana
o... sikayakertasmu begitu tebalbertumpuk-tumpukkau saku dalam timbuno... sikayapakaianmu bermerekyang serba minimtapi berat di kantongo... sikaya
Ambilah...
Mata itu tak bertuah
Lensanya itu ialah sang penggubah
Lihat dadaku, lalu kalungilah
Dengannya, kau kupanah
KULI NEGARA BERDASI 2
kuli negara berdasi
apa salah ku wahai kau kuli negara berdasi
sesosok putri bersal dari pertiwi menyingkirkan duri melepas kekang bui dengan sederhana suri memberi tauladan... bagi semua yg nyata
tiga mayat di lombok
menangis terisak
mencari organ tubuhnya yang lenyap
tiga mayat menjerit
melintasi langit
seantero jagat
Komentar Terbaru