Skip to Content

Maret 2013

Puisi RD.Kedum

MENGABU HARU

 

 

Terpaku pada laman menghampar

berserak  dalam catatancatatan

tentang hitam putih yang mengabu haru

 

Puisi RD.Kedum

MENYEPI

 

 

Kugamit  langit dan awan

Agar turut menepis banyangmu yang turut berlari

Sebab kuingin;

Puisi RD.Kedum

Badai Hidup

seketika semangat hidupku lumer
dan runtuh, ini karena badai hidup
menderaku dengan santun. tiba
tiba aku merasa gagal saat
melakoni kisah sebagai mahluk
hidup. aku merasa capek dan ingin
sendiri. merasa tak berhasil dan
ingin pergi ketempat yang jauh.
barangkali ditempat yang jauh aku
menemukan jawaban dari teka teki
hidup. aku ingin pergi merenung
bersama dzikir dan mikir disertai

M.U.N.A.F.I.K

Aku membaca kitab yang sama denganmu

aku memaknai beda baik dan buruk sebagaimana tafsirannya

Ingin Bersatu Pada Tanah

Hujan datanglah menangis
Debu berterbangan
Ingin bersatu pada tanah
Pelangi untukku



Sebuah keindahan yang terobek pada awan

Bidadari

BIDADARI

 

 

Bolehkah aku menyapamu

Kala langit memerah

Pancarkan cahaya jingga,

berkilauan...

Tepian Gulana

Jenggala Roh yang bermukim dalam kulit

Aku bertanya padamu,

Tidakkah gelisah menjalar rongga hati

Mimpi menggelinding seburuk malam

Dan langit pulas tak terjaga

aksi

suasana panas tak menggoyahkan tekad mereka

untuk dapat keadilan yang nyata

bukan kepalsuan seperti yang disuarakan

para politisi di pekan-pekan sebelum 

gendut

aku duduk kursi berderit

kriyet..kriyet

aku berpindah ke dipan

goyang karawang dia

entah mengapa

aku bercermin

tak terasa daster yang kupakai



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler