ada resah yang menelusup lewat sela pori-pori merembes ke aliran
kini kukecupi potret tak bernyawa ini dengan tanpa tau arti apa y
detak nadi yang berdenyut merdu dalam kebisingan naluri yang berc
potret ini tak lagi mampu menawar kerinduanku padamu tak ada lagi
terkadang rasa takut hanya momok yang hadir bagai mimpi buruk kar
ini wajah penuh luka, wajah siapa gerangan
Mau terus aku menginjaki bumi
Hatimu menulang karna uang
Kau, tuli’kan tuntutan hak dan rasa
Menghasut kelembutan jadi kekerasan?
Maka kami berconto ke kerbo
seperti titah sabda cintamu seperti itulah aku mengharungi kehidu
lihat, dalam semenit waktu kau telah jadi rindu yang bergulir mas
Komentar Terbaru