Skip to Content

Mei 2016

DIA BEGITU TULUS

DIA TULUS MENCINTAIMU

SURBAN SUCI

Kuselendangkan  surban putih
ditubuhmu daun daun rimbun jiwaku
secahaya bulan
seterang bintang
aku datang untuk masa depan
kebahagiaan hatimu
bintang kejora aku malammu
seputih surban
sebening air

kuikat jiwamu dalam doa-doa berantai
selimut malam jubah kebesaran
ditangkai hatiku kau rembulan
seterang cahaya
semembara dahaga

MAHA SEMPURNA

 

Entah dengan apa kau diciptakan

Jelitamu tak dapat kugambarkan

Kesempurnaan di atas maha cantiknya insan

Kelembutan maha sempurnanya alam

TITAH SANG MUSAFIR SEBUAH CATATANAN HARIAN

Untuk berapa lama mencari seberkas dirimu
Akhir sebuah mimpi
Pejamuan semu
Tak setetes air mata jatuh di pipi
Tertanda nyata

Elegi Malam

Serpihan puisi perempuan

CATATAN 12 MAI

Asap membubung di sudut kota
Api membakar bangunan dan orang
Door
Lalu mati

AYAT RINDU UNTUKMU

Serpihan puisi perempuan Ini syairku
Aku tinggalkan kota saat gundah
Menjelang purnama waktu itu

Puisi Sang Rembulan

Cinta kawan,

Meminta selau dipertanyakan

Dan kau

Adalah tanya itu

Siapa dirimu?

Adalah candu yang tak bisa kuelak

Nada di setiap denyut

Penyair Yang Sepi

Kertas putih di hadapku meramai bisu. Lantas siapa yang akan menghajarku? Siapa yang akan mengerjaiku? Perasaan ini menggerogoti. Sepi... hati makin memati.



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler