Ini adalah ikatan yang tak bisa lepas
Terjerat tulang terjerat daging terjerat nyawa
Sembur burr puah puah puah air mantera disembur
Bibir monyong gigi ompong mata tua lamur
Aku menari dalam sunyi denging langit yang bergemuruh
Aku bernyanyi dalam gelap semesta yang terang berkilat
Aku memanggil kekasih yang telah lelap terbaring dalam tidur panjang
Dengan bibir bodoh mengucap mantera, kalimat puja, lagu sendu, dan air mata
Akar gemulai meliuk dihembus angin
Batang merangkak tumbuh di ranting
Daun melambai kaku menjadi dahan
Tenda-tenda cinta aku jajarkan di tepi jalan
Di depannya aku deretkan tiga bakul rindu
Biarkan aku menangis hari ini sampai kering
Biarkan berderai air mataku terkuras habis
Pagi mandi mendung
Pengemis ceking limbung
Melangkah lelah terhuyung
Masuk angin perut kembung
Hari telah petang
Bayang-bayang panjang hitam
Terlihat lebih panjang
Masih sama legam
Raup semangat matahari
Basuhkan di wajah
Perlukah kemarin ditangisi
Yang lalu berlalulah
Komentar Terbaru