Skip to Content

# puisi

MENYAMAR DI KAMAR

MENYAMAR DI KAMAR

 

Dinding kamar berdzikir

PESTA CENDAWAN DAN GUYURAN HUJAN

PESTA CENDAWAN DAN GUYURAN HUJAN

 

Hujan menghujam bagai ribuan jarum emas menikam tubuh-tubuh telanjang di perempatan jalan.

MEMUNGUT PECAHAN KATA YANG TERSERAK AGAR UTUH KEMBALI

MEMUNGUT PECAHAN KATA YANG TERSERAK AGAR UTUH KEMBALI

 

Untuk apa aku memeluk angin?

Bersembunyi di balik belukar

NAMIKULA

NAMIKULA

 

Namaku namamu

Nama kita

Bertebarang di angkasa

Menjadi orbit menjelang terbit

MATAMU PISAU

MATAMU PISAU

 

Berjumpa kembali. Di sore

Hujan mendarat di kepala-

Kepala yang beku bersama

Gemuruh.

BERTEMU TAMU DALAM SEPENGGAL LELAP GELAP

BERTEMU TAMU DALAM SEPENGGAL LELAP GELAP

 

1/

Barangkali Aku Salah

Barangkali aku salah..

Desember Lagi

Anggap saja seminggu yang lalu

GERIMIS RINDU

 

Gerimis  menghantar serpih rinduku yang hampir punah,

Kelubuk jiwa yang depermainkan batuan dan anyir lautan

Seketika cabikan memory melukai imajinasi,

menunggu hujan

payung besar sudah ku bentangkan barangkali ada hujan yang menetes dan menyapa dengan kerumitan bahasa nya yang sejuk
entahlah itu sebuah bahasa atau hanya sebuah kenyamanan

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler