Kutulis balada ini ketika matahari datang malu-malu di ufuk timur dan kicau burung kenari yang sayapnya patah tak bermakna putus asa sedangkan rinai embun sisa semburan tadi malam masih membasahi k
Terpopuler Hari Ini |
Sebulan Terakhir
|
Terpopuler
|
Komentar Terbaru