Skip to Content

Puisi

Bumi

BUMI

 

Terlalu lama bumi merintih

Mengeram sakit dan derita terabaikan

Ditindas peradaban yang selalu berdalih kemajuan

 

BERSAKSI DALAM PENGADILAN NURANI

Dalam gelap ini nurani ingin berani

Dalam sunyi ini nurani ingin berbakti

Membuka semua indra guna menyibak himpunan makna

Menggugah kemanusiaan yang masih termangu sayu

TEPEKUR DINI HARI

Secarik wacana ku gelar dalam bhuana kepalaku

Sembari berlutut di depan semua kacamata manusia

Belenggu ku pasang guna menangkal amukan emosi

Sunyi Yang Aneh

Aku masih menemukan suara

Aku masih bercengkrama

Tapi entah…?

Aneh?!

 

Aku masih bisa berbuat

Aku masih bisa menuju banyak sua

Makan Kata Sendiri

klek!

ah !

aku makan kataku sendiri

yang setiap hari tak kusadari

apa yang kukata akan mengenai

diri sendiri

 

klek!

Orang-Orang Di Pasar

saling berebut saling bersaing

pembeli penjual saling beraksi

transaksi berjalan penuh melodi

suara bersautan selalu terjadi

 

Sebuah Pengakuan

berdiri pada pendirian tak mengikuti selera pasar

akan sulit menerima sebuah pengakuan

dan bahkan akan terpencil sendirian

dalam ketidakpastian

 

Baju Lebaran

pagi menjelang si kecil sudah merengek minta ke pasar

beli baju lebaran iri sama anak tetangga yang sudah pamer

baju lebaran waktu dia bermain kerumahnya

 

Pasar-Pasar Menjelang Lebaran

menggeliat kuat meronta berteriak lantang
pagi siang hingga malam banyak orang
kaki-kaki melangkah bersambung tak terputus
jauh dari sepi yang ada hanya ramai

Catatan-catatan Pemimpi

CATATAN PEMIMPI #1

 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler