Skip to Content

Putu Wijaya

Drama Monolog: Aeng

Drama Monolog: Aeng

sastradrama.wordpress.com - Dalam naskah drama Aeng ini Putu wijaya mencoba melukiskan seorang yang karena hasrat duniawinya akhirnya terperosok ke dalam dunia yang sesak. Mula-mula ia menceritakan kebiasaan tokoh Alimin yang ingin mengarungi kehidupan ini sendiri, tanpa campur tangan orang lain. Ini terlihat ketika ada seorang yang hendak bertamu tetapi ia malah ingin tidak diganggu.

Drama Monolog: Demokrasi

Drama Monolog: Demokrasi

sastradrama.wordpress.com - (DAPAT DIMAINKAN OLEH LELAKI ATAU PEREMPUAN)

SEORANG WARGA DESA YANG TANAHNYA KENA GUSUR MEMBAWA PLAKAT BERISI TULISAN DEMOKRASI. SETELAH MEMANDANG DAN PENONTON SIAP MENDENGAR, IA BERBICARA LANGSUNG.

Drama Monolog: Mulut

Drama Monolog: Mulut

sastradrama.wordpress.com - (DAPAT DIMAINKAN OLEH LELAKI ATAU PEREMPUAN)

SEORANG PENGAMEN DENGAN WAJAH YANG TANPA MULUT MEMBUAT BUNYI-BUNYIAN, MEMANGGIL PENONTON. KEMUDIAN IA MEMPERAGAKAN GERAKAN-GERAKKAN YANG BISA MENARIK. SETELAH PENONTON SIAP, IA MEMBUKA TUTUP MULUTNYA DAN MULAI BICARA.

Drama Monolog: Trik

Drama Monolog: Trik

sastradrama.wordpress.com - Aku ditanya oleh seseorang, apakah kau masih bangga menjadi orang Indonesia? Tanpa berpikir lagi aku menjawab, singkat, tegas lugas: Tidak.

Ah, Apa? Bangga atau tidak?

Aku ulangi menjawab lebih pasti: Tidak!

Drama Monolog: Tua

Drama Monolog: Tua

sastradrama.wordpress.com - Di depanku berdiri seseorang yang barangkali aku sudah kenal benar. Mungkin juga tidak. Aku tidak tahu siapa namanya. Perawakannya sederhana. Ia tidak membawa apa-apa. Matanya juga hanya dua, dengan sorot yang biasa. Bahkan ia tersenyum manis dan mengatakan:

Apa kabar?

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler