1
lentera menggeliatkan bayang-bayang. kota yang muram
ditimpa musim tak menjanjikan
apa-apa
Batas duka
adalah semaraknya senda
dari bibir ranum
pentas kehidupan
Kapalku merapat sisi
Danau hilang warna
dingin menunggu rindu basi
Sahabat !!!
Menangislah !!!
Sahabat ,
sebuah tungku memelihara kata-kataku
setiap puisi yang lahir menjadi bom. buas dan mengiris-iris cuaca
kutimbang debu dari reruntuhan hatimu
menaburkannya sepanjang aspal, pucuk jembatan dan bibir laut
aku menyimpanmu sebagai rahasia kecil di tempat lembab
yang hanya dikenal oleh darah dan plasenta
kelahiran demi kelahiran membunuh almanak di dinding
aku memberimu doa
sebab senyumku bintang jatuh
mari berbagi mimpi dan syahwat denganku
kukenal tepi langit dan ujung bumi
lebih dari cuaca
mendung yang mengingkari
kemarau
menaungi keletihan
rumput di padang hatiku
aku menerjunkanmu ke ladang kata-kata
yang membangun tubuh dan jiwaku
tempat misteri menemukan jalannya pulang
Apakah aku mengingatmu
di cerita yang terekam trotoar
tanpa sengaja
dan pejalan kaki tak dikenal
Komentar Terbaru