- Hujan -
Telah basah hamparan tanah
Sawah menunggu taburan benih
Siapa menjerit lelah
Peluh mengurai antara titok hujan
Dan kita.....
Aku menyimpan semuanya di dasar hati
letupan kecilnya pernah kuungkap, dalam hiasan kata bermakna dalam
Meski AbStrak, layaknya inferno milik DanTe
apalah arti mengerti
jika tak menyelami
apalah arti patuh
jika tak tersentuh
apalah arti iya
jika jadi bahaya
apalah arti sadar
gadisku,
jangan kau lekatkan matamu yang bening
di hatiku yang kusam ini
sampai kau paham makna luka
yang menempel diantara pusat dan dada
demi sesuatu yang menyala
dengan apa kau pahat relief cinta?
hingga hatiku pecah!
jadi keping-keping mozaik resah gelisah
…
usia bagiku, ibarat jeruji-jeruji roda kereta
merangkak pasti menuju ke arah senja
kadang di atas, kadang di bawah
menggelinding mengikuti arus nasib
saat jibril turun,
menuruni tangga-tangga cahaya:
bacakan padaku tarikh nabi-nabi secara jelas
dari mulut diammu yang lugas
mengapa adam dilempar ke dunia
satu jam yang lalu,
kau masih berdiri tegak lurus
dihadapanku mengurai canda
jadi tawa gembira...
kita membuat janji
mengapa ada ziarah?
____bukankah maut merupakan hal yang pasti?
_____ sedang keranda tak pernah jalan sendiri?
kapal baru berlayar
beberapa menit dari pelabuhan
badai datang menjelma topan
ganas: menerjang-nerjang
badai datang tanpa di undang
[diluar ramalan]
Komentar Terbaru