Skip to Content

Februari 2014

Bunga Curian


Setelah kita berjanji mencari sinar dari titik kelip bintang
Tangan masih kaku saling menggamit
Menundukan kuasa yang tak ternalar
Mencari setiap jawaban yang meninggalkan resah
Lalu diantara bintang Yerusalem yang tak genap bersinar
Kau pejamkan mata ini, berbisik lembut
Menyentuh rasa yang tak pernah seluluh ini,
Manisku,
Kau yang pernah bosa mencinta dan tak pernah pergi
Ingin ku titipkan setangkai kelembutan yang tak sempat aku rangkai menjadi
Kiasan yang menenami tidur lelapmu
Manisku,
Kau yang tak pernah lelah dan menyepakati kalau takdir selalu harus didefinisikan
Lepaskan gamitanmu,
Kuberikan setangkai mawar yang tadi siang baru saja kucuri
Tanda cinta yang militan
Agar semua orang tahu, inilah kasih sayang yang tak sempat angin ceritakan
Inilah kasih sayang yang tak akan pernah melapuk
Manisku,
Sesederhana itulah cinta yang sedang kita rajut.
Membungkam segala palsu yang tak pernah ada
Ya, kita pun tak pernah sepakat dengan kiasan yang terlahir dari kepura-puraan
Itu saja, lalu biarkan langkah ini berjalan, meski pelan menuju kelip bintang

 

Enyahlah Sejenak, Sepi

Ia adalah sunyi yang meminta hingar
Kadang mengendap dalam langkah yang malu-malu
Mencari belaian lembut yang mebuai
Akhirnya
mendapati
Tentang sore yang tak lagi bersenja

Setangkai Dupa

Normal 0

Koruptor Itu Bersembunyi di Dalam TV

Dingin sisa semalam menggigilkan mimpiku yang tercecer di ambang fatamorgana. Belum sepenuhnya kesadaranku  terpanggil, masih ingin saja kuselami dataran mimpi di atas kasur yang keras karena telah dua minggu tak dijemur.  Sayup-sayup terdengar suara nyanyian lagu kebangsaan yang merdu. Suara yang menjadi alasan agar aku tahu bahwa telah tiba waktunya untuk membuka mataku.

Kitalah Manusia

Keluh kesah mulut menggumam

 

Lidah menari tak ingat mati

 

Seperti Bumi Nantikan Mentari

Memandang wajahmu,

Bagai candu yang perlahan memabukkanku

PUISI-PUISI KH. MUSTOFA BISRI (GUS MUS)

SURABAYA

Jangan anggap mereka kalap
jika mereka terjang senjata sekutu lengkap
jangan dikira mereka nekat
karena mereka cuma berbekal semangat
melawan seteru yang hebat
Jangan sepelekan senjata di tangan mereka
atau lengan yang mirip kerangka
Tengoklah baja di dada mereka

PUISI-PUISI JUNIARSO RIDWAN

SIMPONI KOTA BESAR

Ada di tengah hiruk pikuk lalu-lintas
Lewat jendela bus kota terpampang wajahmu beringas
Yang perlahan menyusup di lipatan kardus bekas
Di tanganmu tergenggam bangkai unggas
Akulah pewaris bangsa! Ujarmu tandas
Di antara rel kereta api yang membelah kota

PUISI-PUISI JE. TATENGKENG

O KATA

Sudah genap …
O kata
Dua patah,
Yang dikata dengan nyata,
Oleh badan payah patah.
Itu kata
Ada berita,
Terbesar dari sewarta,
Karna oleh kata nyata
Tuhan menang segala titah!
Karna kata,
Aku serta
Oleh Allah diberi harta
Selamat alam semesta

PUISI-PUISI JAMAL D. RAHMAN

DI PADANG SEMBAHYANG

mengetuk pintu demi pintu. jam mendetak

di lantai. dinding pun terjaga. dan ombak bangkit

dari jendela. aku tersungkur: lewat pintu-pintu itu,

angin mengusung zikirku dari alif ke alif, dan asmamu

mengerang di padang-padang sembahyang

1988

 



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler