Skip to Content

Juni 2018

Catatan Secangkir Sunyi

Denyut nyeri,

bekas lama yang terserak

disapu dan dikumpulkan jadi satu.


Berjajar rapi

membaca dirinya sendiri.

Juga sepi..
Juga sepi..

Catatan Perempuan Pengecut yang Penasaran

Kang Mas,
kau tahukah bahwa aku demikian mencintai hujan?
Sampai kemudian datang kemarau kali ini
:yang angin dinginnya menghembuskanmu kemari

Perempuan Yang Pernah

I

Mozaik perempuan

Biru, gigil oleh rindu

hingga mati syaraf matanya

BUTA

tak melihat aku yang tergugu

bisu

Perahu

Satu per satu menepi

merapat dermaga

lempar sauh dan berhenti

Aku masih terkatung-katung tanpa dayung

Mengusap dada

berharap nyeri ini berkenan reda

Sore Ini, Mak

Sore ini, Mak

biarkan aku tak menutup jendela

menikmati senja murung yang berkerudung mendung

 

Senja, Mak, masih jelita meski berduka

 

Seperti Namamu

Ada rindu yang timbul saat kau pergi

Padahal kau bukan siapa-siapaku

Kau sama sekali belum mengenalku

HAMPA

Aku ingin bicara dengan rohmu
Wahai perempunku
Bahasa yang indah dan manja
Supaya malam tak akan jauh dari sunyi

!

!

 

Jangan menoleh ke belakang!

Mencari untung

MENCARI UNTUNG

 

 



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler