Skip to Content

Ketika Melihatmu Menangis

Foto Jabrik

 

Aku yang pernah mengering di kelopak matamu dan mengisyaratkan segala doa diatas naungan penantian, terus saja mengikuti aroma kecintaanmu.. pada ruang yang kelak kita hujami dengan tawa dan kesedihan.. atau bahkan dengan sebuah tanya yang mungkin menyisakan perih di tanah yang kita pijak bersama lalu memusarakan mimpi pada ombak dan desir angin yang kerap kali kita abaikan

aku yang pernah menitipkan setetes airmata digenangan tatapan tajammu pada sekepal bahagia yang menolak untuk dipecahkan, bertanya pada dirimu.. "selain sukmaku yang menyeru nyerukan rahasia terdalam dari apa yang kau namakan cinta itu, adakah sisi lain serupa bisikan atau perasaan asing yang memojokkanmu dalam ketidak percayaan dan ketidak mampuanmu dalam pembenaran keruntuhan dinding ketegaran..?"

ketika melihatmu menangis dan mengimani setiap nafasku adalah keinginanmu untuk menemukan jengkal jengkal rindu yang mengabarkan tentang cinta yang terdalam dari hati.. Yaaahh.. hati yang terangkat dengan segenap asa lalu mengakhiri kesedihan dengan senyum yang menikam dadanya.. Tidak untuk sepatah kata cinta dari hujan aku memaknai rindunya.. tidak pula untuk segala hal tentang kepedihan aku mengamini tangisnya..

aku mengenalmu dalam ketiadaan yang tak pernah menunjukkan tentang arti airmata.. serupa ketika sebuah riwayat dikumandangkan para penyair dalam kehampaannya, lalu tak satupun kata menyisakan tentang arti tetesannya..

aku berlari.. berlari dari semua itu..

tertawa.. terus tertawa..

dan akhirnya titik nol membawaku kembali disini.. untuk mengenalmu dalam jarak yang sempat tertahan.. "kita harus kembali" .. "kita harus kembali" .. secarik kata kata yang yang terus terngiang dalam pencarianku.. dalam penantianmu..

jika kesetiaan adalah sesuatu yang tak bisa kita ajak duduk bersama dalam bayang bayang pengingkaran.. maka, reguklah air mata ini dalam kegersangannya.. kita habiskan bersama untuk menghapus dahaga dan ketidakpahaman akan sebuah kebencian pada mimpi yang membuat kita terjerat dalam nyanyian yang bernama kemungkinan.. lalu diamlah berdiri pada puncak kenangan yang terlanjur menjadi suara suara ketulusan.. dan.. tersenyumlah..

ketika melihatmu menangis dalam isak yang terbaur sebuah pengorbanan, maka ijinkanlah aku untuk menyembunyikan airmataku dalam diam.. dan dalam kecintaanku..

I♥U


ditulis oleh Jabrik pada: 20 Maret 2012; jaml 22:51 ◄

Komentar

Foto Dewi jusni nia

Salah satu puisi yg mampu

Salah satu puisi yg mampu mencairkan hatiku yang beku menggoncang jiwaku lara puisinya mantap dan berkesan di tunggu puisi puisi berikutnya

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler