: pada m.s
oentoekmoe terkasih;
masih ingatkah kaoe rinai sendja kemarin jang koetinggalkan lelap sekedjap membasoeh kantoek jang koepersiapkan oentoek malam tanpa pedjam ini hanja sekedar menapaktilasi toemboehnja tjinta di hatikoe; katanja sendja itoe teramat indah oentoek di laloei berdoea menikmati matahari tenggelam dari pelaboehan hati kita, sebeloem koetoenaikan maghribkoe di masdjid seberang djalan jang kaoe toenggoei sambil menikmati sandjak-sandjakkoe, tapi itoe hanja mimpi dalam do'akoe hingga meski kaoe hanjoet dalam oentaian sandjakkoe akoe tetap boekan sastrawan seperti harapmoe
akoe nelangsa kekasihkoe;
setelah tjinta itoe mampoe kaoe batja akoe tak boetoeh empatimoe pada sisa tetek bengek jang kini manjisakan maloe pada roepakoe hingga risalah jang ingin koealamatkan itoepoen njasar pada sederhananja dirimoe, tapi akoe tak maoe berbalas resah doeloe maaf djika ada jang kini lebih penting dari sekedar berbagi resah jakni merekammoe dalam senjum pada seboeah keabadian jang kini koeanggap seroepa poenggoek merindoekan remboelan
kini satoe kekasihkoe;
akoe kehilangan njali hanja oentoek sekedar mengenangmoe hingga malam dan siang tak ada beda tak ada tepi tak ada lelap joea koetemoe
maaf sadja kekasihkoe;
akoe tak berani lantjang menimang-nimang membelai-belai merindoe-rindoe mentjumboe-tjoemboe hingga hanja bajangmoe jang dapat koepinang kini
Andam Dewi
Kamis, 2 April 2015
Poekoel 01.40 WIB
OENTOEK MENGENANGMOE POEN AKOE SOEDAH TAK BERNJALI LAGI
- 905 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru