Skip to Content

KETIKA POLITISI BERPUISI

ketika politisi berpuisi

alih alih orasi

caci dan maki

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

ombiKETIKA POLITISI BERPUISIJoan UduPerempuan Jalang
KemirauIRAMA NAN BERSENANDUNGSalman ImaduddinMolotov Terakhir

Karya Sastra

Persilahkan

Begitu besar rahmat dan karunia yang kurasa

Hingga makna wajahmu dapat kubaca

Tertulis dan tersirat warna alurnya

Kabar dari Awan

Tatkala kulihat malamku semakin menggulita bersama Danu

Danu adalah temanku ketika kita sama-sama ingin melihat bintang jatuh 

Wajah yang berseri-seri tergambar jelas di langit sana

Aku tidak perlu mendeskripsikan lebih jelas tentang kegiatan malamku

Cukup hujan deras sore tadi yang menjadikan senja sebagai tempat pelampiasannya

CORONA

Jiwa Pada Malam Hari

Kurasakan jiwa yang menggoda

Dekap piluku malam gelap gulita

Tak ada cinta dalam peluk bulan purnama

Tertegun dalam sandaran pohon Kamboja

 

Filosofi love

Apakah kita belum sadar

Mengungkapkan cinta dengan simbol love itu

Jika kita sadar asal-muasal

Mungkin kita tidak akan memakai simbol itu untuk mengungkapkan perasaan

Itu adalah gabungan 2 gambar jorok yang biasa kita buat  jahili teman sebangku atau lainnya

Gabungan itulah yang membuatku semakin sadar

INVISIBLE

catatan buat cahya

entah mulai kapan benih cinta ini tertanam

barangkali engkau yang lebih tahu

karena engkau yang menaburkan

sedang aku hanya sebuah media tanam

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler