PENJAGA MIMPI
(bagi yang merasa dirinya “Guru”)
Debu kapur dan lumuran tinta spidol
Aliran peluh dan koar mulut yang tak mau berhenti
berbaur memandaikan bocah tanah pusaka
Papan tulis bersama sudut kelas bersaksi tak bersuara
Keperkasaan sang guru antara hitam, putih dan abu-abu
tak jelas terbaca sejarah !
Aku bukan siapa-siapa
Tapi aku telah mengubahmu dari tak paham menjadi paham
dari keterasingan menuju kemandirian meski dengan peluh keletihan
Aku bukan siapa-siapa
tapi aku telah memimpinmu berjuang menghancurkan kebodohan
melawan pembodohan dan melarang membodohkan !
Aku bukan siapa-siapa
tapi aku akan terus mengingatkanmu untuk meluruskan yang bengkok
menegakan yang lunglai
membersihkan yang kotor
mengharumkan yang bau
Aku bukan siapa-siapa
tapi kuproklamirkan pengabdian hingga penghujung masa
agar tak ada lagi saudara menuliskan kematian pada saudaranya
agar tak ada lagi saudara merakusi saudaranya
agar tak ada lagi saudara meluluhlantakan harapan saudaranya
Aku bukan siapa-siapa
aku hanyalah penjaga gugusan-gugusan mimpimu
bahkan aku tak peduli
andai kau menjelma bak dewa
andai kau berwajah putih berhati gulita
andai noktah sisa ajaranku telah kau serakkan
dan aku tetap tak peduli
ketika aku telah kau lupakan
ketika aku cuma bagian dari waktu lampaumu
ketika uzur telah melalapku
Akan kugurat nisanku
“aku bangga menjaga mimpimu meski aku bukan siapa-siapa”
Alas, 25 November 2010
Komentar
Tulis komentar baru