Terjebak fana
Kapan kita bisa berhenti
menggali lobang maksiat hari
mengubur perjanjian liang lahat
dengan kenikmatan hidup fana.
Sampai sedepa maut pun
egois ambisi enggan jeda
jari-jari maut siap merenggut
tapi, lalai pada janji hisab baka.
Hari-hari sujud hanya ritual
tanpa kehadiran hati kaffah
bagaimana menyingkap mihrab
yang sarat kesat debu maksiat.
Sampai kapan bisa sembunyikan
kegelisahan kalam hati nurani
sampai rasa benar-benar berdiri
di pintu hakiki Firman Ilahi Rabbi.
Medan, 14 04 2013
Abdul Malik
Komentar
Tulis komentar baru