Tuhan berbicara lewat mulut tukang sayur, tukang rambutan, tukang cat, direktur, pegawai rendahan, ibu-ibu rumah tangga, pengangguran, anak sekolah, lonte, maling, pembantu, seniman, sastrawan, guru, dosen, pendeta, kyai, mahasiswa, orang cacat, gelandangan, orang miskin, dan ...,
tapi tidak berbicara lewat mulut-mulut politikus!
(2005)
Komentar
Tulis komentar baru