Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.
Bayangan waktu berlari
lalui jejak jejak dingding kaca..
Terukir indah..
Prasasti yang memuat kisah..
Ku raba huruf itu
tak dapat ku mengerti..
Simbol2 asing yang terukir abadi..
...
Komentar Terbaru