Lantunan ayat-ayat cinta itu kembali hadir dalam kemarau hatiku yang kian gersang, dua ratus ayat cinta itu menggantikan sembilan puluh delapan harapan yang hanya menjadi kenangan yang kian menyesakkan. Kini seratus dua harapan baru telah menjemputku untuk menjadi wanita yang paling sempurna setelah jubah hitam sempat menyelimutiku saat aku merasa benar-benar rapuh.
Ada arak arakan kemenyan dihidungku....menyengat sangat..
Dan ada sejuta ilusi sedih dikepalaku...berjejer bertatap tatap...
Aku dan kebingungan telah menyeluruh luruh bersama prosesi ini...
Komentar Terbaru