CUKUPKAN KAMI
Oleh: Emil E. Elip
Lepas tengah malam, akhirnya aku putuskan “berdoa”
Tapi entah ini doa atau sekedar mimpi…..
Siapa yang akan senyum
Bila bangun tidur langsung murung
Bak terlilit jeruji
Tak dapat pembebasan suara
Apa punya salah
Apa?
Luas tanpa penolakan
Terbentang tanpa pembatasan
Tanpa tau jumblah bintang,
Kau biarkan tertabur sebagai hiasan
Menghibur kami yang hanya dapat memandang
KREASI TUHAN YANG MEMUKAU
Seperti panglima yang menyeru,
lantang kepada pasukannya,
Dia bilang kepadaku, tepat
di depan mataku
"Inti hidup, ya, taqwa !"
Komentar Terbaru