pada kedalaman ini
ku simpan setitik sunyi
mengalir lalu mengendap
jadi darah dagingmu
ketika detak bergerak
kita mulai mencari nama
pada pertemuan ini senja
kau aku begitu diam
sibuk menangkap waktu saja
berlari dalam ruangruang ingatan kita
dan rindu tumpah jadi air mata
akhirnya
kau kirim seikat tanya
kapan rindu berlabuh
pada separuh subuh
merayu terus tumbuh
dalam tarian tubuh
dimana kau berada ketika sunyi menangkapku
lama teriak hilang dalam bingar dan berontak terus menggelepar
jenuh menghitung waktu
ah,
di titik ini
kita menarik sejarah
dengan darah tumpah darah
menjadi sumpah
tergores di dinding amarah
Kita akan selalu lupa dimana tatapan hinggap membaca garis bintang ..... kemudian mengulang kembali dalam bentuk hitungan .... yang hasilnya sama dengan malam kemarin ....
kemarau kembali mengetuk
memeluk
Tiba Waktunya
Nyanyian Berganti Tanya
Teriakan Tak Sekedar Hanya
Merdeka Atau Mati Kita Punya
Biarkan Siang Hilang
Atau Malam Membenam
Kita Pernah
Bersama Berdarahdarah
Berdiri Diantara Amarah
Menangis Dan Pasrah
Kemudian Mencatat Dengan Sedikit Gelisah
Ah Sejarah Ah
Tiba lagi di titik ini
Menghitung waktu
Lalu mencatatnya dengan sedikit lupa
Kemudian semua berulang seperti mengalir kembali
Komentar Terbaru