Skip to Content

Last Coccaine

HANYA MEMPUITISKAN PERISTIWA KECIL PADA SATU MALAM

PERISTIWA KECIL SATU:

PSYCHEDELIC

 

KETIKA JENDELA SUDAH AKU TUTUP

di ambang jendela, aku berdiam lama-lama,

dalam detik-detik hening, dari waktu yang

tak tahu ke mana lagi akan sampai.

 

PEREMPUAN DAN ANGAN – ANGAN MALAM

di ambang jendela, rindu ia jagai

dengan terus menanti

serupa waktu; tak pernah ingin berhenti

 

kesepian ia kini. Sendirian, dan ia benci

NYANYIAN TERAKHIR PEMANDU LAGU

: pemandu lagu itu di boking keadaan.

 

diroom karaoke,  remang kembali memberi kabar

tentang nasib dan perjudian yang bergeliat dalam samar

Kencan dimeja makan yang dihiasi karangan bunga diatasnya, dan menghidangkan roman picisan

/1/

Sayang, inilah pada kenyataanya. Kedadamu, seperti direstoran kelewat mewah. Deretan meja – meja makan yang dihiasi karangan bunga diatasnya tertata rapih, memenuhi ruang yang dibiasi temaram, menantiku singgah dengan dugaan-dugaan;

PERPISAHAN

Di bangku yang sudah menyaksikan banyak kisah tentang perpisahan,

kita duduk, dan menunggu jam keberangkatan bus travel

yang akan mengantar rindu ke mahligai kalbu

JURNAL BADUT ; SENDIRI

[ Catatan Maret  # 001 ] LABIRIN DEPRESI

 

Biarkan aku sendiri! Dunia tak akan memahami sepenuh aku. Sesungguhnya kepalaku semakin labirin dalam lingkaran yang berputar – putar di jalur pulang atau lekas pergi. Ini bukan bayang yang mengiringi langkah menuju cahaya, sebab perjalanan sudah bukan lagi sebagai sebuah petualangan.

sosok remang

Tuhan perang, benarkah itu Engkau? Wajah itu 

yang  mereka tunjukan pada dunia. Bertapa aku

tak bisa mengenalimu lagi. Dalam iman yang

untaian kata yang tak pernah aku tulis untuk TUHAN

Dimeja, secarik kertas kosong itu seperti juga sajadah. Direntangkan ketepi malam, dimana dada memeram doa langsam meranum. Adalah cinta yang lama bersujud, meyakinkan segalanya akan terwujud.

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler