Skip to Content

puisi kritik sosial

KETIWASAN

Aku ingin bebas

Lepas

Walau hanya sepintas

Puas

Tuntas

Menatap bias

Sejuknya telaga di wajah pias

Paras orang yang haknya dirampas

PAGUYUBAN

Disaat badai menerpa..,

Menghempas sejuk sejenak hadir

Jejalkan janji dimulut haus akan kebebasan

Di bibir kering koar keadilan

Tak peduli terik menyangrai kulit

Kabar

Masak tanpa bumbu akan hambar

Bagitu juga dengan surat kabar

Selebriti mati tanpa kontroversi

Tidak lepas juga para korupsi

Tikus ditembak tentu saja mati

Lembut Nan Tajam

Raja cinta dalam sunyi

Terpasung cinta dalam sepi

Sepanjang hening kukecup kening

Selama rindu mambelah kalbu

Tersulut lembut sapaan dingin

Membual

Dalam dan kotor

Lembaran kisah koruptor

Jantung hariku kau tusuk

Menghilang penat dalam jerat

Luka pedih tambah pedih

Hati sedih tambah sedih

Pengemis Tua

Ia bersandar pada tiang bendera

Diusapnya lembut peluh wajah keriput

Tatapan matanya kadang kebawah,

belum ada suara gemerincing koin

PERMAINAN TINGKAT TINGGI

Jiwa-jiwa penuh birahi kekuasaan

berbisik-bisik di tempat tersembunyi

merencanakan suatu gerakan kejutan

kejutan ingin menghancurkan lawan politiknya

 

Sajak Kampus

Sejak kapan anjing menggonggong

Gonggongan anjing ingin mengigit

Gigit pemilik bersikap genit

Genit rasa matikan najis

Najis anjing matikan surga

Mahar

Tuyul gundul pencuri uang

Serah terima pada majikan

Tikus kotor berdasi kantor

Becak motor selalu setor

Bocah gemuk terus mengamuk

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler