Skip to Content

puisi kritik sosial

Badai (Hujan) Awal Juli

Badai (Hujan) Awal Juli

 

Tentang (hujan) di awal juli

Pelukis Potret

Pelukis Potret

 

 

Jilatan bara menerjang tangis

Luluh lantak menjadi kegetiran

Matahari Dari Timur

Matahari Dari Timur

 

“ Kau masih punya nyali…? ”

Karibku bertanya…

Dan pertanyaannya

Menghentikan pengembaraan

 

Kelaparan

KELAPARAN

 

Gentar… Aku sangat gentar

Sampai keringat tubuh menjalar

Lembar lembar usang

mungkinkah

 

 

 

mungkinkah engkau berselimut dengan hujan

Melaut Benciku

-pada yudi murdani-

 

melaut benciku,

sepanjang waktu padamu,

ya, hanya padamu

tidak pada yang lain

 

melaut benciku,

syair getir bernada nyinyir

Syair getir bernada nyinyir..

Yang keluar dari mulut-mulut pencibir..

Aku hanya terdiam menyaksikan takdir..

Hukum terjual dan terbayar di kasir

 

Siang bolong di belantara Jakarta

Siang bolong di belantara Jakarta

 

Siang ini masih dengan raungan dan jerit ribuan klakson

Yang di tekan oleh kuda-kuda besi impor buatan nipon..

Sore Belum Berakhir

Sore Belum Berakhir


Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler