Skip to Content

Puisi Religi

Kelahiran

Sinar Pikirku Mengembara

Menembus Liang Waktu

Suluh Tanganku Menari

Di Atas Lembaran Kitab Bumi

 

Musik Nabi Nuraniku

Iringi Lagu

Kembali

Saat Aku Di Kota Nafsu

Sarat Kemilau Juga

Sarat Kelam

 

Kuingin Jejaki Lagi

Kampung Jiwaku

Ruah Suara Alam

Ruah Kalam Ilahi.

Ku Bersyukur

Saat Tak Kutemukan Air Bersih

Saat Tak Kudapatkan Makanan Halal

Ku Bersyukur Disapa Udara Sejuk

 

Saat Kujumpai Pohon Tak Berbuah

Jelajah Waktu

Kudaki Rembang Siangku

Mentari Gelincirkan Ambisiku

Peluh Wudhukan Sukmaku

Dalam Kendi Imanku

 

Kudekap Malam Dalam Birahi

Kehilangan

Langkahku Jejaki Batas Cakrawala

Songsong Terbit Fajar

Mentari Pesawatku

Langlang Hamparan Langit

Temui Rembulan

 

Gelap Seketika

Rezeki

Tampik Rezeki Pemberi Hidup

Dari Hati Hamba Berkata Halal

Sang Budi Tak Berbisik

 

Mengundang Badik Menikam Badan

Berdarah Sampai Ke Ulu Hati

Tenggelam

Lautan Atmaku Mengalir

Sampai Samudra Keabadian

Sementara Partikel Ragaku

Hanya Sebutir Pasir

Di Padang Debu.

 

Spirit Diri

Membangun Diri

Berkarib Luka Nan Perih

Hanya Bersandar Di Sebatang Ilalang

 

Oohhh.....Ilalang!

Kuatlah Akarmu

Walau Batangmu

Misteri Nafas

Kutarik Benang Nafas

Lurus Tak Terbagi

Terhembus Lewat Lubang Hidung

Terpantul Pada Kulit Ari

Berbisik Pada Urat Nadi

Energi Embus Membelah Rasa

Mabuk

Siapa kau ?

hadir membelai sukma

ketika bir dibotol tumpah basahkan air mata kapalku

 

Jabatlah tanganku kalau tak jijik

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler