Kutarik Benang Nafas
Lurus Tak Terbagi
Terhembus Lewat Lubang Hidung
Terpantul Pada Kulit Ari
Berbisik Pada Urat Nadi
Energi Embus Membelah Rasa
Bertanya Pada Penghuni Otak
Mengharap Jawab Pada Pemilik Nafas
Tertarik Sekali
Terhembus-Terpantul Beriring
Yang Satu Kuat Yang Lain Lemah
Saat Entah Silih Berganti Tempat
Ia Pun Terbang Bersama Angin
Singgah Pada Indera Penciuman Yang Lain
Kadang Ia Tenang
Kadang Ia Tersengal-sengal
Kadang Ia Terlupakan
Saat Raga Tertawa Ia Pun Tersenyum
Saat jiwa Tersanjung Ia Pun Tersipu
Kala Tubuh Terluka Ia Pun Merintih
Kala Hati Tertangis Ia Pun Sedu-Sedan
Sadarkah Kau Hai Atma Raga?"
Ia Selalu Setia Menemanimu
Kehadirannya Adalah Sebuah Isyarat
Tentang Hakekat Hidup
Berasal Dari Wahid
Dicipta Pada Multi
Kembali Ke Maha Alif
Lantas Isyarat Apa Yang Kau Cari?"
Wahai Atma Raga!"
Apakah Kau Akan Tangkap Layangnya?"
Lalu Kau Kurung Dalam Tabung Nafsumu
Lalu Kau Kabarkan Pada Dunia
Sebuah Misteri Dahsyat Telah Tersingkap
Sadarlah Atma Raga Yang Berkelana Di Alam Khayal
Hanya Ada Satu Sang Pengungkap Misteri Itu
Tuhan Sang Maha Nafas.
Batam Pos, Posmetro Batam, 14 Maret 2004
Komentar
Tulis komentar baru